Jakarta, FORTUNE - Industri perbankan masih tetap percaya diri mematok pertumbuhan kredit double digit meski ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal tersebut tertera pada rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan sejumlah bank ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan, industri perbankan telah menaikan target pertumbuhan kredit bank dari 7,5 persen menjadi 10,33 persen secara year on year (yoy) pada akhir tahun ini.
"Kredit direvisi naik pada 2022 diperkirakan optimis tumbuh 10,33 persen. GWM naik jadi 9 persen kami kaji likuiditas di market cukup ample bisa dorong kredit sampai 2022 sesuai target, karena ini sudah melampaui target,” ungkap Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo melalui konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (6/9).