Jakarta, FORTUNE - Perusahaan analisis keuangan Moody's menilai, perkembangan bisnis bank digital di Asia Tenggara masih berada di tahap awal. Bahkan, Moody's menganggap bisnis bank digital masih menghadapi tantangan besar dalam penyaluran kredit.
Dalam laporannya yang berjudul Dampak Bank Digital Pada Inovasi dan Inklusi, Moody’s menyebut bank digital belum menemukan strategi yang tepat dalam penyaluran kredit. "Beberapa bank digital di Indonesia dan Filipina telah mulai beroperasi, dan keuangan mereka sejauh ini menunjukkan bahwa mereka lebih berhasil menarik simpanan daripada pinjaman," dikutip dalam laporan Moody's, Rabu (2/3).
Pihaknya menilai, bank digital mampu meningkatkan dana sinpanan dengan menawarkan akses mobile banking yang mudah dan cepat. Namum demikian, sebagian besar bank digital belum mampu memperluas portofolio kredit mereka secara memadai dan menjadikannya sumber keuntungan.