Jakarta, FORTUNE - Perlambatan ekonomi membuat industri perbankan harus melakukan restrukturisasi kredit dan pencadangan. Meski tidak mengalami kekeringan likuiditas, perbankan di Indonesia ‘agak’ kesulitan dalam menyalurkan kredit. Sunarso, nakhoda BRI sebagai bank terbesar di Indonesia —berdasarkan daftar Fortune Indonesia 100— menceritakan bagaimana kondisi dan tantangan yang dihadapinya pada masa pandemi.
Sunarso menjelaskan, penurunan bunga kredit perbankan bukan menjadi salah satu pendorong penyaluran kredit. Sunarso pun mengungkapkan model ekonometrika dan mengungkapkan 2 hal yang paling signifikan dalam pertumbuhan kredit yakni konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. Kedua hal tersebut juga berperan penting dalam menumbuhkan produk domestik bruto (PDB) di Indonesia.
“Kasih pekerjaan supaya mereka dapat penghasilan, sehingga punya daya beli dan spending. Kalau tidak dikasih pekerjaan, kasih uang. Dan dua-duanya sudah dilakukan oleh pemerintah kita dalam bentuk berbagai stimulus,” kata Sunarso dalam wawancara khusus dengan Fortune Indonesia pada Agustus.