Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi menghitung nilai residu (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Nilai residu adalah hal yang harus Anda pahami dalam perhitungan aset perusahaan. Hal ini mengacu pada metode untuk perhitungan penyusutan nilai dari sebuah aset.

Dalam sebuah perusahaan, terdapat aset yang mengalami pertambahan nilai dan aset yang mengalami penurunan nilai setelah digunakan.

Contoh dari aset yang selalu meningkat setiap tahunnya, seperti emas, tanah, dan lainnya. Sedangkan, aset yang mengalami penyusutan biasanya barang-barang yang digunakan untuk kegiatan operasional, seperti mobil, peralatan kantor, dan lain sebagainya.

Adapun perhitungan nilai residu dilakukan untuk mengetahui jumlah penyusutan aset, serta nilai aset tersebut apakah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Dengan begitu, perusahaan bisa menghentikan penggunaan atau memilih untuk menjualnya.

Lantas, bagaimana perhitungan nilai residu? Berikut artikel selengkapnya mengenai pengertian nilai residu, peran nilai residu, serta metode perhitungannya.

Apa itu nilai residu?

Nilai residu adalah perhitungan penyusutan nilai dan usia ekonomis aset tersebut setelah digunakan. Adapun perhitungan nilai residu ini bisa memberikan informasi atau laporan pencatatan transaksi keuangan lebih terperinci, rapi, dan mudah untuk dipahami.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidak semua aset tetap memiliki nilai residu. Perhitungan nilai tersebut untuk menghitung aktiva tetap berwujud saja, seperti kendaraan, mesin produksi, dan lainnya.

Pengertian nilai residu dalam dunia akuntansi

Editorial Team

Tonton lebih seru di