Nilai residu adalah hal yang harus Anda pahami dalam perhitungan aset perusahaan. Hal ini mengacu pada metode untuk perhitungan penyusutan nilai dari sebuah aset.
Dalam sebuah perusahaan, terdapat aset yang mengalami pertambahan nilai dan aset yang mengalami penurunan nilai setelah digunakan.
Contoh dari aset yang selalu meningkat setiap tahunnya, seperti emas, tanah, dan lainnya. Sedangkan, aset yang mengalami penyusutan biasanya barang-barang yang digunakan untuk kegiatan operasional, seperti mobil, peralatan kantor, dan lain sebagainya.
Adapun perhitungan nilai residu dilakukan untuk mengetahui jumlah penyusutan aset, serta nilai aset tersebut apakah tidak bisa dimanfaatkan lagi. Dengan begitu, perusahaan bisa menghentikan penggunaan atau memilih untuk menjualnya.
Lantas, bagaimana perhitungan nilai residu? Berikut artikel selengkapnya mengenai pengertian nilai residu, peran nilai residu, serta metode perhitungannya.