Ilustrasi properti mewah di Singapura. (Shutterstock/Tavarius)
Sabrina Soewatdy selaku CEO dan Co-founder Rukita menjelaskan bahwa Rukita sebagai market leader di industri teknologi properti di Indonesia berhasil menunjukkan pertumbuhan bisnis dan ekspansi yang sangat pesat hanya dalam kurun waktu tiga tahun berdiri.
Saat ini, Rukita berhasil melayani lebih dari 300 properti di 165 lokasi di Indonesia. Selain itu, tercatat lebih dari 1 juta kamar di seluruh Indonesia yang sudah bekerja sama di ekosistem Rukita dengan jutaan pengguna platform setiap bulannya.
“Dalam tiga tahun ini, meski diterpa pandemi, Rukita justru menunjukkan pertumbuhan bisnis yang sangat signifikan didorong oleh meningkatnya permintaan pasar. Untuk itu, kami senang sekali berkolaborasi dengan OCBC NISP,” jelas Sabrina.
Sesuai dengan target di tahun 2022, jelas Sabrina, Rukita akan melakukan ekspansi besarbesaran di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, Rukita sudah memperluas jangkauan yang semula di Jadetabek, kini telah hadir di Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, dan Medan.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan memperluas bisnis hingga ke wilayah Indonesia bagian Timur. Sabrina menambahkan, nasabah yang mengikuti program ini, dapat mempercayakan pengelolaan properti mereka ke Rukita dan tidak perlu repot untuk mengurusi manajemen properti.
Tren bisnis co-living di Indonesia saat ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan sejalan dengan permintaan pasar dari Milenial yang juga meningkat bahkan di masa pandemi. Survei Indonesia Property Watch (IPW) tahun 2020 menunjukkan sebanyak 47,4 persen milenial lebih memilih tinggal di coliving, 47,1 persen memilih tinggal di apartemen, dan sisanya memilih tinggal di kediaman keluarga atau saudara.