Jakarta, FORTUNE – Indonesia dinilai berpeluang menjadikan pandemi COVID-19 sebagai momentum penciptaan lapangan kerja hijau atau green jobs. Peluang bisa datang dari sejumlah sektor usaha ramah lingkungan yang prospektif.
“Pandemi yang sampai sekarang masih berlangsung menjadi wake-up call untuk mencari sektor di mana ada sumber pertumbuhan ekonomi baru. Nah salah satu yang kami lihat itu adalah green jobs atau green economy. Dan ini juga bisa menjadi bagian dari proses pemulihan ekonomi nasional,” kata Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus Edy Siregar, dalam sebuah webinar, Rabu (29/12).
Berdasarkan kajian dari Forum Ekonomi Dunia, transisi menuju energi hijau tak hanya mengenai risiko di dalamnya, namun juga potensi bisnis senilai US$10,1 triliun. Menurut studi organisasi tersebut, transisi hijau juga berpeluang menciptakan 395 juta lapangan kerja baru pada 2030.
Indonesia dengan bonus demografinya juga bisa memanfaatkan potensi tersebut. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 71 persen dari total populasi saat ini berusia produktif (15-64 tahun). Dari jumlah tersebut, 54 persennya merupakan generasi Z dan Milenial.
Namun, menurutnya, tidak sedikit dari generasi produktif itu kehilangan pekerjaan selama pagebluk. Berdasarkan data BPS, 9,10 juta orang menganggur dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) 6,49 persen pada Agustus 2021.
Lalu, apa saja sektor usaha yang berpotensi menciptakan lapangan kerja hijau? Berikut daftarnya menurut OJK.