Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Media Luncheon di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.
Media Luncheon di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.

Intinya sih...

  • Oona Insurance (ABDA) menargetkan penjualan 10.000 polis asuransi perjalanan per bulan hingga akhir 2025.

  • Perusahaan akan memacu penjualan melalui berbagai kanal distribusi, termasuk agen perjalanan dan platform digital.

  • Pertumbuhan kesadaran masyarakat terhadap keamanan perjalanan membuka peluang baru bagi pertumbuhan asuransi perjalanan di Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) atau Oona Insurance menargetkan penjualan asuransi perjalanan sebanyak 10.000 ribu polis per bulan hingga akhir 2025.

Founder and Group CEO Oona Insurance Group Abhisek Bhatia menjelaskan bahwa produk asuransi perjalanan adalah salah satu lini bisnis utama perseroan. Saat ini, trennya pun terbilang positif, sehingga perseroan optimitistis dapat menjual 10 ribu polis per bulan hingga akhir 2025.

"Dari semua jalan distribusi yang ada, saat ini itu kurang lebih per bulan, Oona Indonesia untuk produk travel menjual sekitar 5.000 sampai 6.000 polis per bulan,” ujar Abhisek, dalam Media Luncheon di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.

Untuk mencapai target ini, Oona akan memacu penjualan dari berbagai kanal distribusi, baik lewat agen perjalanan (travel agent) untuk jalur offline maupun melalui platform digital. Pada kanal digital, Oona bekerja sama dengan layanan visa dan menjual produk langsung melalui situs resmi perusahaan.

"Kenapa kita fokus di travel insurance juga? Karena memang kita percaya ya, travel insurance itu sangat penting untuk banyak orang," kata Abhishek.

Dalam kesempatan yang sama, CEO dan Direktur Utama Oona Insurance Vincent C Soegianto menambahkan bahwa produk asuransi perjalanan memiliki potensi besar dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Kenapa begitu? Jika travelling ke luar negeri, itu sekali masuk rumah sakit dengan biaya liburan akan sama. Padahal, premi asuransi travel itu sebenarnya sangat murah, tapi banyak orang belum paham,” kata Vincent.

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keamanan perjalanan serta dukungan kebijakan pemerintah melalui kehadiran legalisasi umrah mandiri oleh Kementerian Haji dan Umrah, turut membuka peluang baru bagi pertumbuhan asuransi perjalanan di Indonesia.

Meski demikian, ia mengakui Oona belum memiliki lisensi syariah untuk memasuki pasar yang khusus itu. "Nah, tapi umrah ini lisensinya harus syariah, dan kita tak punya lisensi syariah sebenarnya. Namun, ini pasar yang atraktif dan dibutuhkan," ujarnya.

Hingga September 2025, Oona Insurance membukukan pendapatan sebesar Rp798,06 miliar, tumbuh 17,48 persen secara tahunan (yoy). Pendapatan premi bruto tercatat Rp734,28 miliar atau naik 15,73 persen yoy, sementara total beban perusahaan meningkat 12 persen yoy menjadi Rp705,94 miliar.

Editorial Team

EditorEkarina .