ilustrasi cek giro (pexels.com/Cottonbro)
Ada jenis-jenis aktiva setara kas yang bisa menjadi pilihan investasi jangka pendek, di antaranya:
1. Mata Uang.
Mata uang bertindak sebagai alat tukar, dan semua mata uang memiliki denominasi. Misalnya, 1 USD setara dengan Rp14.000 di Indonesia. Ini tunduk pada nilai tukar atau nilai tukar mata uang. Kurs ini umumnya dapat berubah sewaktu-waktu seiring naiknya dolar Amerika Serikat.
2. Cek
Penarikan uang menggunakan cek tidak semudah kedengarannya. Ada beberapa syarat untuk menggunakan cek. Artinya, nama cek harus unik. Penunjukan nama calon pembeli dan lokasi transaksi harus mencantumkan tanggal pencairan cek. Cek berlaku selama enam bulan sejak tanggal cek diserahkan. Ada berbagai jenis cek yaitu, cek kosong, cek pembawa, cek yang dibuat atas nama orang lain, dan masih banyak lagi cek lainnya.
3. Deposito Bank
Deposito memiliki banyak jenis, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call. Deposito berjangka merupakan simpanan yang memiliki pilihan jangka waktu tertentu, seperti 3 bulan 6 bulan 1 tahun sampai 2 tahun. Sedangkan sertifikat deposito tidak memiliki nama seseorang atau suatu lembaga.
4. Wesel Tagih
Wesel tagih adalah pernyataan tertulis formal dari jumlah hutang konsumen. Selama penagihan diharapkan dalam waktu satu tahun, tagihan piutang termasuk dalam kelompok aset lancar yang diakui di neraca laporan keuangan. Wesel tagih juga dapat digunakan untuk melunasi piutang pelanggan. Wesel tagih juga disebut piutang.
5. Reksadana
Reksa dana dirancang sebagai cara untuk mengumpulkan uang dari orang-orang yang memiliki modal, keinginan untuk berinvestasi tetapi sedikit waktu dan pengetahuan. Selain itu, reksa dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran investor lokal yang berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Itulah informasi terkait aktiva setara kas. Semoga bermanfaat.