Paper.id Bidik 1 juta Pengguna Ke Kota Tier 2, Ini Strateginya

Jakarta, FORTUNE - Platform invoicing dan pembayaran B2B, Paper.id, menargetkan ekspansi basis pengguna hingga ke daerah-daerah.

CEO Paper.id, Yosia Sugialam, mengatakan pihaknya membidik penambahan hingga satu juta pengguna. Fokusnya tidak hanya pada peningkatan jumlah pendaftaran akun, tetapi juga dorongan agar akun-akun aktif terlibat dalam penggunaan layanan.

"Untuk tahun ini, salah satunya kami pengin bisa lebih banyak masuk ke kota tier 2 hingga daerah luar Jawa," ujarnya di hadapan pers di Jakarta, Rabu (13/3).

Agar mencapai target tersebut, Paper.id berupaya menggalakkan kampanye edukasi bagi pelaku usaha mengenai pentingnya digitalisasi pengoperasian bisnis.

Menurut Yosia, meski UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, pemanfaatan teknologi pada sektor ini masih rendah. Ia mengutip survei Asosiasi UMKM yang menyatakan 70 persen UMKM masih kesulitan melakukan pencatatan keuangan dan penyusunan tagihan yang berujung pada ketidakjelasan arus kas serta potensi ekspansi bisnis.

"Tantangannya selalu edukasi. Pebisnis belum banyak yang tahu penggunaan kartu kredit B2B setting. Karena itu, kami mengambil peran utama dalam membangun ekosistem ini sejak awal," ujarnya.

Sebagai bagian dari strategi edukasi, Paper.id pun menggandeng sejumlah bank pada KBMI III dan IV dalam memperkenalkan digitalisasi keuangan kepada UMKM.

Dengan pemanfaatan yang tepat, kartu kredit bisa menjadi solusi strategis bagi UMKM dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memperpanjang tempo pembayaran tanpa mengorbankan fleksibilitas keuangan.

Akan hal kualitas kredit, Yosia mengeklaim rasio kredit macet Paper.id masih di bawah industri, tapi dia enggan menyebut secara jelas rasionya. Sebagai informasi, rasio NPL industri yang ditentukan OJK adalah di bawah 5 persen.

Selain menawarkan fasilitas finansial berbasis kartu kredit, Paper.id juga menyediakan solusi digital bagi pelaku usaha untuk mengotomatisasi proses bisnis. Layanannya mencakup e-invoicing, pembayaran digital, serta pencatatan transaksi secara real-time.