Jakarta, FORTUNE - Produk kredit buy now pay later (BNPL) atau paylater milik perbankan makin diminati oleh masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyalurannya tembus Rp18 triliun hingga Juli 2024. Padahal, produk ini belum genap lima tahun diluncurkan oleh sejumlah perbankan.
“Per Juli 2024 baki debet kredit BNPL tumbuh 36,66 persen (yoy) menjadi Rp18,01 triliun, dengan total jumlah rekening 17,90 juta,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (9/9).
Dian menambahkan, saat ini porsi penyaluran kredit paylater masih kecil di level 0,24 persen, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Sedangkan untuk risiko kredit untuk BNPL perbankan turun ke level 2,24 persen di Juli 2024 dibandingkan dengan posisi Juni 2024 sebesar 2,5 persen.