Jakarta, FORTUNE - Institute of International Finance, kelompok jasa keuangan, merilis laporan pemantauan utang secara global. Dalam laporan berjudul, 'Global Debt Monitor: Cracks in the Foundation' terungkap utang global meningkat pesat melampaui periode sebelum pandemi.
Dalam laporan tersebut dijelaskan, utang global naik menjadi US$304,9 triliun dalam tiga bulan pertama 2023. Jumlah tersebut bahkan lebih tinggi US$8,3 triliun dibandingkan posisi per akhir 2022, sekaligus pencapaian tertinggi yang pernah ada.
"Utang global sekarang US$45 triliun lebih tinggi dari tingkat sebelum pandemi dan diperkirakan akan terus meningkat dengan cepat," kata IIF dalam laporannya yang dikutip Reuters, Jumat (19/5).