Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat akumulasi pendapatan premi industri asuransi komersial (asuransi jiwa, asuransi umum dan reasuransi) hingga Juli 2022 turun tipis 0,38 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp166,3 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono menjelaskan, lini usaha dengan penurunan premi terbesar adalah PAYDI sebesar -14,54 persen.
“Akumulasi pendapatan premi asuransi jiwa periode Januari hingga Juli 2022 juga mengalami penurunan 8,65 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2021,” kata Ogi melalui konferensi video di Jakarta, Selasa (13/9).
Ogi menambahkan, pendapatan premi tertinggi terjadi pada PAYDI dengan pendapatan premi senilai Rp44,47 triliun atau memiliki porsi 45,2 persen dari total premi. Setelah itu, nilai pendapatan premi lainnya ialah endowment dengan pendapatan premi sebesar Rp20,15 triliun atau memiliki porsi 20,5 persen. Sedangkan untuk pendapatan premi di sektor kesehatan ialah sebesar Rp10,28 triliun atau memiliki porsi 10,45 persen.