Perbedaan yang paling mendasar antara UMP, UMK, dan UMR dapat terlihat dari definisinya. Berikut adalah penjelasan singkatnya.
UMP merupakan kependekan dari Upah Minimum Provinsi. Besaran upah minimum ini berlaku di tingkat provinsi di Indonesia. UMP digunakan sebagai dasar untuk menentukan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di suatu wilayah.
UMK merupakan kependekan dari Upah Minimum Kabupaten/Kota. Sesuai dengan namanya, UMK berlaku di tingkat kabupaten atau kota. Pengajuan besaran UMK dilakukan oleh kepala daerah (bupati atau walikota) dan kemudian ditetapkan oleh gubernur. Umumnya, nominal UMK lebih tinggi dibandingkan dengan UMP.
UMR adalah singkatan dari Upah Minimum Regional. Besaran upah minimum ini memerlukan persetujuan dari gubernur yang memimpin suatu daerah. Meskipun istilah UMR sebenarnya sudah dihapus sejak tahun 2000, penggantinya adalah UMP untuk tingkat provinsi dan UMK untuk tingkat kabupaten/kota.
Peraturan terkait UMR diatur dalam Permenaker Nomor 18 Tahun 2022. Penting untuk dicatat bahwa istilah UMR sebenarnya telah digantikan, dan saat ini UMP dan UMK digunakan untuk menetapkan upah minimum di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia.