Jakarta, FORTUNE – Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan negara berkembang mengenai kemungkinan dampak kebijakan pengetatan moneter (tapering off) oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Ekspektasi terhadap inflasi AS yang cepat serta berlanjut dapat memicu The Fed mengambil langkah agresif untuk menyesuaikan suku bunga. Pada gilirannya, hal itu dapat mengguncang pasar keuangan dan memperketat kondisi keuangan dunia.
Pada skenario seperti itu, IMF memandang negara-negara rentan dapat merasakan dampak terparah. Sebab, posisi utang publik dan swastanya tinggi, menghadapi eksposur terhadap valuta asing, dan neraca transaksinya berjalan rendah.
“Kombinasi dari pertumbuhan yang lebih lambat dan kerentanan yang meningkat dapat menciptakan putaran umpan balik yang merugikan bagi (negara dengan) ekonomi seperti itu,” demikian pernyataan IMF.