Jakarta, FORTUNE – PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) hari ini (7/10) menggelar Wealth Wisdom 2025 di Jakarta. Acara ini memberikan wawasan kepada para nasabah mengenai perkembangan dinamika ekonomi global maupun domestik sekaligus strategi pengelolaan kekayaan dan peluang investasi di tengah ketidakpastian.
Pada sesi wealth class, Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, menyoroti beberapa faktor eksternal utama yang memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia. Faktor tersebut meliputi perlambatan ekonomi Tiongkok di tengah perang dagang Amerika Serikat, serta kebijakan perdagangan AS yang didasari penerapan tarif resiprokal yang cenderung proteksionis. Selain itu, konflik geopolitik yang berkepanjangan di Timur Tengah, Eropa, hingga Asia Pasifik turut meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.
“Di tengah volatilitas ekonomi dan geopolitik global, Indonesia merasakan dampak yang relatif terbatas, karena tingkat trade similarity dengan AS yang rendah dan karakteristik Indonesia sebagai ekonomi small-open. Sekitar 55 persen dari PDB berasal dari konsumsi rumah tangga. Namun, dampak negatif tetap dirasakan Indonesia mengingat AS merupakan tujuan ekspor terbesar kedua bagi Indonesia,” kata Josua di Jakarta (7/10).