Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat permintaan pembiayaan korporasi terindikasi tumbuh melambat pada awal tahun 2022. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) Januari 2022 sebesar 13,1 persen lebih rendah dari SBT Desember 2021 sebesar 17,4 persen.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, perlambatan permintaan terutama terjadi pada pembiayaan yang bersumber dari dana sendiri dan pembiayaan dari pinjaman atau kredit baru perbankan dalam negeri.
"Sementara itu, permintaan yang bersumber dari pinjaman/utang dari perusahaan induk terindikasi meningkat," kata Erwin melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (15/2).