Jakarta, FORTUNE - Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) memiliki peran penting di kawasan Asia Tenggara. Kolaborasi sepuluh negara di dalamnya memberikan optimisme pertumbuhan di kawasan. Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin negara Asia Tenggara atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ASEAN/ASEAN Summit).
Menyoroti KTT ASEAN pada bulan Mei mendatang, Bank DBS Indonesia juga menghadirkan Asian Insights Forum (AIF) dengan tema “Indonesia’s Pivotal Role to ASEAN Economy”. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Ekonom dan Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia Chatib Basri, Executive Director of Indonesian Political Indicator Burhanudin Muhtadi, serta Chief Economist and Managing Director DBS Bank Taimur Baig.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menyatakan, dengan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2022, Indonesia relatif aman dari resesi. Ia menyebut, probabilitas resesi Indonesia hanya 3 persen.
Ia menyebut, Indonesia telah menetapkan 16 priority economy deliverables yang terbagi dalam tiga strategic focus, yaitu recovery rebuilding, digital economy, dan sustainability. "Sementara itu, strategi utama Indonesia untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat daya saing ASEAN, untuk mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” katanya.