Jakarta, FORTUNE - Penyaluran industri perusahaan pembiayaan atau leasing kepada kendaraan listrik di Indonesia pada Agustus 2024 telah mencapai Rp29,07 triliun. Meski demikian, porsi itu masih sebesar 5,53 persen dari total piutang pembiayaan.
Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF), Stanley Setia Atmadja menilai, kecilnya porsi pembiaya listrik akibat terkendala belum terciptanya resale value.
"Dalam bisnis ini, multifinance kan harus mempertimbangkan resale value. Tapi kalau belum terbentuk equilibrium second hand price, itu kan susah," kata Stanley saat berbincang dengan Fortune Indonesia beberapa waktu lalu.