Jakarta, FORTUNE- Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025 diprediksi bakal menjadi tambahan beban pengeluaran belanja masyarakat.
Berdasarkan simulasi perhitungan yang dilakukan Center of Economic and Law Studies (Celios) dalam kajian penelitiannya, kelas menengah diprediksi mengalami penambahan pengeluaran hingga Rp354.293 per bulan atau Rp4,2 juta per tahun dengan kenaikan tarif PPN tersebut.
Sementara itu, keluarga miskin diprediksi menanggung kenaikan pengeluaran hingga Rp101.880 per bulan atau Rp 1,2 juta per tahun.
"Ini kian mencekik bagi masyarakat karena meningkatnya jumlah pengeluaran berbanding terbalik dengan peningkatan pemasukan dari gaji bulanan yang rata-rata hanya tumbuh 3,5 persen per tahun," kata Direktur Hukum CELIOS, Mhd Zakiul Fikri, melalui keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Jumat (27/12).
Apalagi pada 2023, rata-rata kenaikan gaji di Indonesia hanya 2,8 persen atau setara dengan Rp89.391 per bulan. Kondisi itu belum ditambah pula dengan peningkatan jumlah pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) yang pada 2023 mencapai 11,7 persen.
Per November 2024 saja telah terjadi pemecatan terhadap 64.751 karyawan.