Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
produk asuransi terbaik untuk keluarga
ilustrasi asuransi (unsplash/vlad deep)

Intinya sih...

  • Sun Life Financial Indonesia merilis produk asuransi jiwa tradisional, Sun Proteksi Heritage 100, untuk perlindungan hingga usia 100 tahun.

  • Kesenjangan perlindungan di Asia Pasifik mencapai US$886 miliar, dengan Indonesia menyumbang hampir separuh dari angka tersebut.

  • Produk ini ditujukan untuk generasi produktif Indonesia yang dihadapkan pada biaya hidup meningkat dan ketidakpastian ekonomi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Sun Life Financial Indonesia merilis  produk baru asuransi jiwa tradisional, Sun Proteksi Heritage 100 dengan perlindungan hingga usia 100 tahun. Produk ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan perencanaan keuangan jangka panjang, termasuk persiapan warisan, di tengah meningkatnya risiko finansial di Indonesia.

Peluncuran ini dilatari meningkatnya kekhawatiran risiko keuangan di Indonesia Menurut data Global Asia Insurance Partnership (2022), kesenjangan perlindungan (protection gap) di kawasan Asia Pasifik telah mencapai US$886 miliar, meningkat 38 persen dalam lima tahun terakhir. Indonesia menyumbang hampir separuh dari angka tersebut, mencerminkan kerentanan finansial yang masih dialami sebagian besar masyarakat.

Oleh karenanya, Sun Proteksi Heritage 100 hadir sebagai Solusi perlindungan dan perencanaan warisan jangka panjang yang komprehensif serta inklusif, bagi berbagai lapisan masyarakat terutama generasi produktif Indonesia.

“Kami memahami bahwa generasi produktif saat ini menghadapi berbagai tantangan finansial, biaya hidup yang terus meningkat, ketidakpastian masa depan, hingga kebutuhan akan warisan yang terencana. Sun Proteksi Heritage 100 kami rancang sebagai solusi nyata yang dapat diakses lebih mudah, terjangkau,” kata  Albertus Wiroyo, Presiden Direktur Sun Life Indonesia dalam keterangannya dikutip Selasa (26/8)..

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, kelompok usia produktif Indonesia memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan relatif tinggi—74,05 persen untuk usia 18–25 tahun dan 89,96 persen untuk usia 26–35 tahun. Dengan proyeksi BPS bahwa 68 persen penduduk Indonesia pada periode 2020–2030 berada di kelompok usia produktif, potensi permintaan terhadap solusi proteksi dan perencanaan keuangan jangka panjang dinilai semakin besar.

Riset Sun Life Asia Financial Resilience Index 2025 juga menunjukkan hanya separuh masyarakat Indonesia yang merasa siap menghadapi kondisi darurat keuangan. Hal ini memperlihatkan masih rendahnya kesadaran akan perencanaan jangka panjang, seperti pensiun maupun warisan.

Menurut manajemen Sun Life Indonesia, produk baru ini dirancang untuk menjawab kebutuhan generasi produktif yang dihadapkan pada biaya hidup meningkat, ketidakpastian ekonomi, serta kebutuhan membangun warisan terencana. Fitur yang ditawarkan mencakup perlindungan hingga usia 100 tahun, pengembalian premi pada usia 75 tahun, manfaat pembebasan premi untuk penyakit kritis, serta opsi tambahan proteksi.

Langkah ini sejalan dengan strategi Sun Life Indonesia untuk memperluas penetrasi asuransi jiwa dengan menawarkan produk yang relevan.

“Kami percaya bahwa akses terhadap perlindungan berkualitas tidak boleh terbatas pada segmen tertentu. Dengan premi yang terjangkau kami ingin menjadikan perencanaan warisan sebagai sesuatu yang dapat dilakukan oleh lebih banyak lagi keluarga di Indonesia dan generasi produktif tanpa harus menunda,” ujar Albertus Wiroyo.

 

Editorial Team

EditorEkarina .