Jakarta, FORTUNE – Risiko penyakit, salah satunya diabetes tipe 2 memberikan dampak bagi keuangan dan kesehatan mental di Asia, di samping kebutuhan mendesak pendidikan, pencegahan, dan akses terhadap perawatan. Hal ini terungkap dalam survei Sun Life, berjudul Healthy Habits, Healthier Futures: Preventing Diabetes in Asia.
Survei dilakukan dengan mewawancarai 3.647 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam mengenai kesadaran mereka tentang faktor risiko diabetes, pengobatan, dan pencegahan. Survei ini mencakup 600 orang yang saat ini hidup dengan diabetes tipe 2, memberikan wawasan terkait dengan kondisi ini.
Penelitian ini mengikuti peningkatan kasus diabetes yang bersifat endemik dalam beberapa dekade terakhir, dengan lebih dari 540 juta orang hidup dengan kondisi ini di seluruh dunia.
Lebih dari 90 juta di antaranya berada di Asia Tenggara, di mana jumlah orang dewasa dengan diabetes diperkirakan akan melonjak menjadi 152 juta pada 2045 dan berpeluang memunculkan tantangan kesehatan serius.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling umum, mencakup sekitar 90 persen dari kasus global. Dari penelitian ini terungkap, meskipun jumlah kasus terus meningkat, hanya sedikit orang yang secara aktif mengambil langkah untuk menurunkan risiko mereka terkena diabetes atau mempelajari lebih lanjut kondisi ini. Padahal, bagi mereka yang menderita diabetes, dampaknya tidak hanya bersifat fisik.