Jakarta, FORTUNE - Riset Tenggara Strategics yang diluncurkan pada Kamis (24/3) , mengungkapkan pinjaman dari Investree telah membantu keberlangsungan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama pandemi 2020-2021.
Pada tahun 2020-2021, tercatat sebanyak 62 persen borrower Investree mengalami penurunan omzet. Kemudian pelaku usaha mikro tersebut mendapatkan pinjaman modal dari Investree.
Economic Research Lead Tenggara Strategics, Stella Kusumawardhani, menyampaikan bahwa dari aspek keuangan atau ekonomi, Investree membantu pelaku UMKM (borrower) tetap beroperasi sekaligus meningkatkan pendapatan.
Dalam riset diungkapkan, sebanyak 55 persen usaha mikro yang dapat pinjaman dari Investree mampu mempertahankan dan mencegah penurunan omzet lebih dalam lagi, sedangkan 41 persennya mampu meningkatkan omzetnya di masa pandemi.
Dengan demikian, pembiayaan dari Investree dapat membantu sekitar 96 persen usaha mikro dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp4,5 juta per tahun untuk dapat mempertahankan bisnisnya selama masa pandemi.
"Peminjam mikro di Investree yang saat pandemi melanda itu jatuh omzetnya, mengalami penurunan omzet. Namun setelah mendapatkan akses pinjaman Investree yang tadinya omzetnya jatuh ini dapat bertahan ataupun meningkatkan omzetnya," ujarnya saat webinar Peluncuran White Paper, Kamis (24/3).