Jakarta, FORTUNE – Sejumlah bank tercatat aktif melakukan penambahan modal melalui rights issue dengan menerbitkan saham baru. Upaya tersebut dilakukan salah satunya untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pemenuhan modal di 2022.
Sebut saja Amar Bank yang menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 20 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Ada juga aksi korporasi Bank Banten yang akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp 50 per saham.
Selain itu ada juga aksi right issue dari KB Bukopin yang menjajakan 35,21 miliar saham kelas B dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham. Dari sisi bank digital terdapat aksi rights issue dari Bank Raya hingga Bank NeoCommerce serta bank lainnya.
Di tengah banyaknya emiten bank yang melakukan aksi korporasi rights issue, Analis Pilarmas Investindo Okie Setya Ardiastama mengimbau para investor calon pembeli untuk mengamati kinerja dari setiap bank.
“Investor perlu mencermati strategi dari manajemen guna meningkatkan nasabah. Saat ini bank digital cukup masif dalam melakukan ekspansi, terlebih mereka menarik perhatian investor dengan penawaran seperti bunga tinggi dan juga berbagai kemudahan,” kata Okie kepada Fortune Indonesia, Senin (13/12).
Okie pun menilai, saham bank-bank digital masih sangat layak untuk dikoleksi dan berpotensi terus meningkat. Seperti halnya Bank Raya (AGRO), KB Bukopin (BBKP) hingga Bank Neo Commerce (BBYB).
“Saat ini kami melihat AGRO, BBKP dan BBYB cukup menarik melihat permodalan dan ekosistem perbankan yang cukup kuat,” kata Okie.