FINANCE

Aktivitas Ekonomi dan Restrukturisasi dukung Perbaikan NPL Bank

NPL bank diprediksi membaik di bawah 3% pada 2022.

Aktivitas Ekonomi dan Restrukturisasi dukung Perbaikan NPL BankIlustrasi Perbankan/ Achmad Bedoel
14 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jas Keuangan (OJK) mencatat, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) di industri perbankan pada akhir 2021 berada di level 3,0 peesen. Level tersebut cukup membaik bila dibandingan dengan level NPL di Juli 2021 yang sempat mencapai 3,35 persen. 

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, aktivitas ekonomi yang berangsur pulih mendorong penyaluran kredit dan mendukung perbaikan NPL bank. 

"Sejalan dengan pengendalian pandemi Covid-19 yang semakin baik, aktivitas perekonomian juga menunjukkan pemulihan baik dari sisi permintaan maupun lapangan usaha sedemikian sehingga mendorong peningkatan permintaan kredit perbankan yang selanutnya berkontribusi pada tren penurunan rasio NPL," kata Josua kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Senin (14/2).
 

Perpanjangan restrukturisasi buat NPL bank turun

Tak hanya itu, Josua menilai, rendahnya NPL tersebut juga didukung oleh kebijakan restrukturisasi kredit yang telah diperpanjang hingga Maret 2023. "Restrukturisasi tetap menekankan prinsip kehati-hatian dalam penerapannya," kata Josua. 

Tercatat, hingga Desember 2021, jumlah outstanding restrukturisasi kredit telah mencapai Rp663,5 triliun terhadap 4,08 juta debitur. Raihan tersebut terdiri dari Rp406,77 triliun terhadap 938ribu debitur non-UMKM dan Rp256,72 triliun terhadap 3,14 juta debitur UMKM.

NPL bank diprediksi membaik di bawah 3% pada 2022

Ke depan, risiko kredit diperkirakan akan tetap rendah pada tahun ini dengan mempertimbangkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang juga diprediksi membaik. 

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono bahkan memprediksi NPL bank bisa dibawah 3 persen seiring dengan tingginya mobilitas masyarakat yang dibarengi oleh pencapaian vaksinasi nasional. "Tentu perbaikan NPL juga mengikuti pola pemulihan ekonomi nasional. Dengan asumsi pemulihan ekonomi akan lebih cepat terwujud, maka NPL pada 2022 akan lebih baik lagi di bawah 3 persen," kata Paul. 

Dirinya juga menilai, percepatan vaksin akan membuat roda bisnis sektor rill semakin meningkat sehingga mendorong penyaluran kredit. 

Related Topics