FINANCE

BI Tambah 8 Bank Peserta Penerapan BI-FAST

Bank Jago hingga Bank DKI, transfer antar bank jadi Rp2.500.

BI Tambah 8 Bank Peserta Penerapan BI-FASTShutterstock/Tutik_P
24 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan sejumlah bauran kebijakan sebagai langkah stabilitas ekonomi. Selain menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen, salah satu kebijakan baru BI ialah menambah 8 bank peserta yang bisa mengimplementasikan BI-FAST. 

"Bank Indonesia melanjutkan akselerasi implementasi BI-FAST melalui penambahan peserta, mendorong perluasan kanal pembayaran khususnya mobile banking, serta memberikan alternatif penyediaan infrastruktur sesuai dengan kapasitas peserta," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi video di Jakarta, Selasa (24/5).

Bank Jago hingga Bank DKI bisa manfaatkan biaya transfer Rp2.500

Perry menjelaskan sejak 23 Mei 2022, jumlah peserta BI-FAST telah bertambah 7 bank dan pada minggu ketiga Juni nanti akan bertambah 1 bank, yang seluruhnya masuk sebagai peserta gelombang ketiga. 

Daftar Peserta BI-FAST tambahan di batch 3 ialah Bank Artha Graha Internasional, Bank Bumi Arta, Bank DKI, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI UUS, Bank Jago, Bank BJB Syariah, Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri dan Bank Raya Indonesia. Khusus untuk Bank Raya akan mulai berlaku pada Juni 2022. 

Sebelumnya, jumlah bank yang bisa memanfaatkan BI-FAST hanya 44 bank. Lewat BI-FAST, biaya transfer antar bank yang dikenakan ke nasabah hanya Rp2.500 per transaksi. Biaya melalui BI Fast lebih murah dari transaksi transfer antar bank yang saat ini Rp6.500 per transaksi atau Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI) Rp2.900 per transaksi. 

Peserta BI-FAST capai 52 bank

Dengan bertambahnya peserta BI-FAST gelombang ketiga, lanjut Perry, total peserta BI-FAST mencapai 52 bank dan telah mewakili 82 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional. 

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri," kata Perry. 

Perry juga mengatakan, hal tersebut dengan akselerasi pemulihan ekonomi dan upaya mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Related Topics