FINANCE

BRI Bidik Pertumbuhan kredit 10% di 2022, Ini Penopangnya 

BRI proyeksikan pertumbuhan DPK di 6,84%.

BRI Bidik Pertumbuhan kredit 10% di 2022, Ini Penopangnya BRI Tower. (Dok. BRI)
27 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BR) optimis dapat mempertahankan kinerja kreditnya dan membidik pertumbuhan kredit di 8 persen hingga 10 persen secara year on year (yoy) di 2022. Ekspansi kredit ini sejalan dengan upaya BRI dalam mendorong pemulihan ekonomi, terutama sektor UMKM.

Kondisi makro ekonomi yang diprediksi menunjukan perbaikan semakin mendukung upaya BRI dalam mengucurkan permodalan bagi UMKM. Chief Economist BRI yang sekaligus Research Director BRI Research Institute Anton Hendranata mengatakan sektor UMKM terdorong pulih berkat daya beli masyarakat yang membaik sejak tahun ini. 

“Demand yang meningkat dan konsumen yang semakin konsumtif sangat mendukung pertumbuhan kredit. Apalagi UMKM yang karakteristiknya unik di mana sektornya cepat terdampak bila mobilitas dibatasi, tapi juga cepat rebound saat mobilitas meningkat,” kata Anton melalui keterangan resminya yang diterima Senin, (27/12).

Ekonomi RI diprediksi capai 5,3% di 2022

Anton menyebut kondisi ini membuka peluang bagi BRI untuk meningkatkan penyaluran permodalan pelaku UMKM. Praktis, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) disebut Anton bakal melesat di kisaran 4,8 perse hingga 5,3 persen  yoy pada 2022 bila sektor UMKM bangkit dan pandemi Covid- 19 tetap terkendali. 

Dalam riset Economic Outlook BRI 2022 bertajuk “Melanjutkan Pemulihan Ekonomi dengan Kewaspadaan”, UMKM di sektor peternakan, perikanan, padi, kelapa sawit & gas bumi, serta farmasi menjadi sektor yang diprediksi memiliki pertumbuhan kredit paling tinggi dengan risiko yang rendah. 

Kunci utama dari akselerasi pemulihan ekonomi, kata Anton, masih lah dengan tetap menjaga pengendalian pandemi COVID-19. Dengan begitu, penyaluran kredit dapat terjaga meski ada potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), BI-7Days Reverse Repo Rate (BI-7DRR). BRI memperkirakan BI-7DRR bakal menanjak menjadi 4,25 persen hingga 4,50 persen atau lebih tinggi dibanding posisi saat ini sebesar 3,50 persen. 

BRI proyeksikan pertumbuhan DPK di 6,84%

Adapun proyeksi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di BRI pada 2022 berada di kisaran 5,14 persen hinga 6,84 persen (yoy). 

Kendati demikian, likuiditas BRI masih punya ruang untuk ekspansi kredit karena rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) masih berada di level 83 persen atau di bawah batas bawah regulator sebesar 92 persen.

Related Topics