FINANCE

Pengguna Meningkat, Risiko Kredit Macet dari Paylater Kian Tinggi

Tren NPL dari produk paylater pada level 6,49%.

Pengguna Meningkat, Risiko Kredit Macet dari Paylater Kian Tinggiilustrasi registrasi secara online (pexels.com/Cup of Couple)
29 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pefindo Biro Kredit (Id Score) mencatatkan adanya tren tingkat risiko kredit macet, atau peningkatan sebaran risk grade high dan very high risk selama Agustus 2021 hingga Maret 2022. Kondisi tersebut disebabkan oleh pertumbuhan jumlah fasilitas Buy Now Pay Later (BNPL) atau biasa disebut paylater.

Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit, Yohanes Abimanyu, menjelaskan produk paylater telah memproses 78 juta fasilitas pinjaman dengan total nilai pinjaman mencapai Rp3,1 triliun di masyarakat.

“Artinya ini menunjukkan dalam waktu singkat, pertumbuhan BNPL dari sisi fasilitas sudah mengalahkan produk-produk bank ataupun multifinance,” kata Abimanyu melalui keterangan di Jakarta, Kamis (29/9).

Tren NPL dari produk paylater pada level 6,49%

Ilustrasi Kartu Kredit Vs Paylater/Fortune Indonesia-Achmad Bedoel

Dari 78 juta fasilitas paylater tersebut, lanjut Abimanyu, multifinance menyumbang porsi 57,75 persen. Kemudian diikuti oleh bank umum konvensional sebesar 42,16 persen. Saat ini sejumlah lembaga jasa keuangan telah menerapkan skema paylater untuk memperluas segmen pembayaran.

Pefindo Biro Kredit juga mencatat tren kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dari produk paylater hingga Juli 2022 berada pada level 6,49 persen. Level tersebut turun atau lebih baik ketimbang posisi Juni 2022 di level 7,02 persen.

“Data yang digunakan adalah last snapshot Juli 2022 dengan status aktif,” kata Abimanyu.

Luncurkan IdBusiness Report (IdB)

Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit Yohanes Abimanyu

Related Topics