FINANCE

Presidensi G20 Diyakini Tingkatkan Kredit Sindikasi RI

Bank Mandiri pegang pangsa kredit sindikasi 20,17%.

Presidensi G20 Diyakini Tingkatkan Kredit Sindikasi RIGedung Bank Mandiri/ Dok Bank Mandiri
23 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presidensi G20 dinilai akan membawa pengaruh positif pada pasar kredit sindikasi termasuk minat atau partisipasi lembaga keuangan internasional pada kredit sindikasi di Indonesia. 

Sehubungan hal tersebut, Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung Presidensi G20 yang pada akhirnya akan meningkatkan investasi ke dalam negeri. 

"Posisi Presidensi G20 adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk dapat berkontribusi dalam pemulihan ekonomi global, yang juga bisa meningkatkan kepercayaan investor kepada Indonesia, khususnya di pasar global," kata Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (22/3). 

Bank Mandiri pegang pangsa kredit sindikasi 20,17%

Sebagai bank yang ikut mendorong kredit sindikasi, Bank Mandiri kembali menempati posisi puncak daftar Bloomberg League Table Reports - Indonesia Borrower Loans 2021 untuk kategori Mandated Lead Arranger dan Bookrunner. 

Mengacu pada data Bloomberg League Table Reports, Bank Mandiri tercatat menduduki posisi puncak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) dengan jumlah pangsa pasar sindikasi menembus 20,17 persen di Indonesia per akhir 2021. 

Dari sisi MLA, Bank Mandiri juga telah berhasil mengelola 44 transaksi kredit sindikasi dengan nilai total sebesar US$ 4,64 miliar atau setara Rp66,5 triliun sepanjang tahun 2021. 

Kredit sindikasi awal tahun 2022 diprediksi tetap tumbuh

Indah juga menilai, saat ini kondisi likuiditas di pasar kredit terus membaik. Selain itu, sejalan dengan momentum iklim ekonomi yang mengalami perbaikan mengindikasikan bahwa volume kredit sindikasi di tahun 2022 diprediksi akan meningkat. 

"Perkembangan kredit sindikasi di awal tahun 2022 telah tumbuh signifikan dibandingkan dengan posisi tahun lalu," ujar Indah. 

Related Topics