SMF Salurkan Pembiayaan Rp8,81 miliar bagi Homestay Wisata
Pembiayaan disalurkan ke Jateng, Jatim, Jabar hingga NTB.
Jakarta, FORTUNE - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) telah merealisasikan pembiayaan homestay sektor wisata senilai Rp 8,81 miliar sejak 2019 hingga 18 April 2022.
Realisasi tersebut sudah mencapai 42,66 persen dari alokasi target senilai Rp20,67 miliar yang diberikan untuk 105 debitur.
"Terdapat sisa saldo anggaran sebesar Rp11,86 miliar untuk program pembiayaan homestay," kata Direktur SMF Trisnadi Yulrisman dalam Media Gathering secara virtual di Jakarta, Rabu (20/4).
Trisnadi menyatakan, pandemi Covid-19 sempat membuat realisasi pembiayaan tersendat. Namun demikian, SMF terus mendorong pembiayaan untuk pemulihan sektor wisata.
Trisnadi menjelaskan, pembiayaan homestay wisata disalurkan ke 13 destinasi desa wisata dengan sejumlah provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, hingga NTB.
Pembiayaan wilayah Jawa Tengah
Untuk wilayah Jawa Tengah, pembiayaan disalurkan ke desa Nglanggeran Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak 24 homestay senilai Rp 1,57 miliar. Selain itu pembiayaan juga disalurkan ke desa Pagerharjo Kulonprogo DIY sebanyak 5 homestay senilai Rp 340 juta.
Pembiayaan juga disalurkan ke desa Samiran Boyolali-Jateng sebanyak 19 homestay senilai Rp 570 Juta. Dan terakhir, ke Desa Kemuning Karanganyar, Jateng sebanyak 15 homestay senilai Rp1,85 miliar.
Pembiayaan Jawa Timur dan Jawa Barat
Pembiayaan homestay juga disalurkan ke Jawa Timur dan Jawa Barat. Di antaranya ialah ke desa Sarongan Banyuwangi-Jatim sebanyak 1 homestay senilai Rp 150 Juta. Selain itu, desa Tamansari Banyuwangi, Jatim sebanyak 14 homestay senilai Rp 1,5 miliar. Dan terakhir, desa Sukajaya Sumedang, Jabar sebanyak 2 homestay senilai Rp 150 juta.
Pembiayaan wilayah NTB
Trisnadi menyatakan, sebagai wilayah wisata porioritas Nusa Tenggara Barat juga menjadi tujuan pembiayaan homestay wisata. Di mana pembiayaan disalurkan ke desa Kuta Lombok Tengah NTB sebanyak 7 homestay senilai Rp 500 juta.
Lalu ke desa Mertak Lombok Tengah-NTB sebanyak 5 homestay senilai Rp 450 juta. Sedangkan untuk desa Sembalun Lombok Timur–NTB sebanyak 6 homestay senilai Rp 900 juta. Dan terakhir desa Tetebatu Lombok Timur-NTB sebanyak 1 homestay senilai Rp 75 juta.
Trisnadi menjelaskan, program pembiayaan homestay SMF diberikan dalam rangka penyaluran fasilitas pembiayaan khusus untuk pembangunan atau perbaikan homestay di destinasi wisata prioritas maupun destinasi wisata lainnya.