Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
[Superbank] Key Visual 1.jpg
Logo Superbank/Dok Superbank

Intinya sih...

  • Superbank mencatat laba bersih Rp60,1 miliar pada kuartal III-2025, lebih baik bila dibandingkan dengan kerugian Rp285 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

  • Penyaluran kredit Superbank melonjak 84% menjadi Rp9,04 triliun, dengan NPL Gross di 2,83% dan NPL Net di 1,21%.

  • Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 203% menjadi Rp9,8 triliun, sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di tingkat 92%, dan Net Interest Margin (NIM) meningkat menjadi 10,64%.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – PT Super Bank Indonesia (Superbank) mampu membukukan laba sebelum pajak (Profit Before Tax atau PBT) sebesar Rp80,9 miliar pada kuartal III-2025, seiring dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 176 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp1,1 triliun. 

Dengan demikian, laba bersih dari bank digital ini mencapai Rp60,1 miliar pada akhir September 2025 atau lebih baik bila dibandingkan dengan periode yang sama 2024 yang masih mencatatkan kerugian Rp285 miliar. Kinerja positif ini tak lepas dari dukungan pemegang saham Grab, Emtek, Singtel dan KakaoBank.

“Kinerja kuat hingga kuartal ketiga menunjukkan fundamental bisnis digital Superbank yang semakin kokoh. Didukung oleh integrasi layanan dengan Grab dan OVO yang tumbuh pesat, kami terus membuktikan bahwa pendekatan digital-first mampu menghadirkan pertumbuhan yang sehat,” kata Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (28/10).

Pencapaian ini, lanjut Tigor, menegaskan keberhasilan strategi digital-first Superbank dalam membangun bisnis yang berkelanjutan, efisien, dan dipercaya masyarakat luas, tercermin dari kepercayaan nasabahnya. Tercatat, saat ini Superbank telah memiliki 5 juta nasabah sejak peluncuran aplikasi digitalnya pada Juni 2024.

Penyaluran kredit Superbank melonjak 84%

Superbank (Dok. Superbank)

Pertumbuhan nasabah yang pesat turut mendorong peningkatan di seluruh indikator utama keuangan. Hingga Kuartal III 2025, total penyaluran kredit mencapai Rp9,04 triliun, tumbuh 84 persen (YoY), seiring perluasan akses pembiayaan di segmen ritel dan produktif.  Sementara itu, kualitas aset tetap terjaga dengan NPL Gross di 2,83 persen dan NPL Net di 1,21 persen, menegaskan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan pengelolaan risiko.

Aktivitas transaksi juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Rata-rata jumlah transaksi harian Superbank terus meningkat, tumbuh lebih dari 40 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh produk inovatif seperti OVO Nabung by Superbank, yang turut mencerminkan meningkatnya adopsi layanan digital serta keaktifan nasabah dalam bertransaksi, termasuk di dalam ekosistem Grab dan OVO.

Kinerja pendanaan juga mencatat tren positif dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 203 persen (YoY) menjadi Rp9,8 triliun. Tigor menambahkan, capaian ini mencerminkan peningkatan kepercayaan publik terhadap layanan digital Superbank.

Loan to Deposit Ratio (LDR) Superbank juga berada di tingkat 92 persen mencerminkan keseimbangan yang baik antara ekspansi kredit dan pertumbuhan pendanaan. Sedangkan untuk Net Interest Margin (NIM) meningkat menjadi 10,64 persen, sementara Cost to Income Ratio (CIR) turun tajam menjadi 70,14 persen dari 149,65 persen tahun lalu.

Pertumbuhan ini tentunya mendorong total aset meningkat menjadi Rp16,5 triliun atau naik 70 persen (YoY), menegaskan kemampuan Superbank memperluas pembiayaan secara sehat dan bertanggung jawab. Tigor yakin Superbank dapat melanjutkan langkah kinerja yang positif menuju fase pertumbuhan berikutnya yang berkelanjutan.

Editorial Team