Dengan kondisi geografis dan eksposur yang signifikan terhadap risiko kenaikan permukaan laut serta deforestasi, bisnis internasional melihat pentingnya praktik keberlanjutan untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang.
Sebanyak 27 persen perusahaan responden yang beroperasi di Indonesia mempertimbangkan untuk menginvestasikan lebih dari 10 persen laba untuk memperkuat aspek keberlanjutan.
Sementara itu, 44 persen responden juga meningkatkan efisiensi energi yang dianggap sebagai tindakan keberlanjutan yang paling penting di Indonesia. Sedangkan 43 persen responden lainnya melakukan pengurangan bahan kemasan dan limbah.
Menurut Direktur Commercial Banking PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) Eri Budiono, laporan tersebut sangat relevan dengan salah satu tujuan HSBC di Indonesia yaitu membuka peluang bagi Indonesia berperan di kancah dunia dan menghubungkan dunia dengan Indonesia.
“Dengan kekuatan jaringan globalnya, HSBC memiliki peran penting dalam membentuk persepsi yang lebih kuat tentang Indonesia dan potensinya. Kami senantiasa bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia untuk memperkenalkan peluang di berbagai sektor industri dan inisiatif keberlanjutan strategis di Indonesia kepada investor internasional,” kata Eri melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/6).