ilustrasi hacker (pexels.com/Mikhail Nilov)
Sinergi tersebut, saat ini diwujudkan Bank Sinarmas Syariah bersama Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) untuk menghadirkan kompetisi Wreck-IT 4.0. Seperti diketahui, perkembangan teknologi yang masif perlu diiringi pengetahuan tentang pengamanan teknologi tersebut, salah satunya adalah keamanan siber.
Politeknik Siber dan Sandi Negara sebagai perguruan tinggi kedinasan dibawah naungan Badan Siber dan Sandi Negara turut serta menyadari pentingnya meningkatkan kesadaran risiko keamanan informasi di Indonesia serta membangun talenta keamanan siber yang kompeten.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap insiden serangan siber di Indonesia pada 2022 mengalami penurunan dibandingkan dengan 2021. Pada tahun ini jumlah serangan mencapai hampir satu miliar, sedangkan di tahun sebelumnya sebanyak 1,6 miliar. Juru bicara BSSN, Ariandi Putra mengatakan, kasus pembobolan data pada tahun 2022 merupakan salah satu serangan dunia maya yang paling terkenal, termasuk yang ditemukan oleh peretas Bjorka.
Untuk itu, Wreck-IT 4.0 menghadirkan 2 rangkaian acara, yaitu kompetisi Capture The Flag (CTF) berskala nasional sebagai ajang untuk melatih dan mengasah skill yang dimiliki generasi muda dalam keamanan siber.
Acara kedua yaitu seminar yang diadakan secara hybrid dengan mengundang pakar untuk berbagi informasi terkait perkembangan dunia keamanan siber di sektor Cloud Computing dan sektor industri 4.0. Baik kompetisi maupun seminar diselenggarakan secara gratis tanpa pemungutan biaya sedikit pun dari peserta.
“ Perkembangan teknologi yang sangat masif perlu di iringi dengan kesadaran dan pengetahuan keamanan siber. Makin maraknya serangan siber saat ini mendorong Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah untuk berkolaborasi erat secara berkesinambungan untuk melahirkan bibit muda yang unggul dalam hal keamanan siber” pungkas Soejanto.