Jakarta, FORTUNE - Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025 mengungkapkan sejumlah temuan penting mengenai kondisi finansial generasi milenial dan Gen Z. Laporan tersebut menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia semakin sulit mencapai keamanan finansial yang diinginkan, terutama di tengah meningkatnya biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi.
Founder & COO IDN, William Utomo, menyoroti beberapa temuan utama dari laporan tersebut.
"Lebih dari 66 persen Gen Z dan milenial mengaku menghadapi kesulitan karena biaya hidup yang terus meningkat,” kata dia saat Indonesia Millennial & Gen-Z Summit (IMGS) by IDN di The Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (22/10).
Menurut laporan ini, sebab dari millenial dan Gen Z mengalami kesulitan finansial adalah terjadinya peningkatan biaya hidup dan stagnasi upah.
Selain itu, pertumbuhan inflasi yang secara konsisten melampaui pertumbuhan upah menciptakan lingkungan ekonomi ketika pemenuhan kebutuhan dasar menjadi lebih menantang, dan membuat tujuan finansial tampak semakin jauh.
Berdasarkan laporan ini juga, kata William, kepemilikan rumah tetap menjadi impian utama. Namun, ada dua tantangan terbesar yang menghalangi, yakni ketidakpastian pekerjaan dan harga properti yang terus melonjak.
Dalam hal perencanaan keuangan, William mengatakan terdapat perbedaan fokus antara dua generasi ini. Milenial lebih cenderung berupaya meningkatkan pendapatan, sementara Gen Z lebih memprioritaskan hidup hemat untuk mengelola biaya sehari-hari.
"Meski ada perbedaan pendekatan, tujuan utama mereka tetap sama, yaitu mencapai stabilitas keuangan,” ujarnya.