Kondisi sulit tak berarti BI harus diam saja. Ada sejumlah strategi yang dapat dilakukan oleh bank sentral. Apa saja?
Pertama, BI sebaiknya berkoordinasi dengan pemerintah demi menyokong peningkatan kapasitas pembiayaan ekspor supaya tak ketinggalan momentum ekspor saat ini. “Pertumbuhan kredit ekspor, khususnya barang manufaktur, harus ditingkatkan,” kata Bhima
Kedua, BI wajib konsisten menyokong insentif devisa dari ekspor. Mengapa? Supaya para pelaku usaha di sektor pertambangan dan perkebunan lebih banyak mengonversikan DHE (Devisa Hasil Ekspor) ke rupiah.
Ketiga, menjadikan investasi jangka panjang sebagai ujung tombak investasi berkualitas sebagai langkah preventif keluarnya modal asing secara masif. Bhima menambahkan, portofolio keuangan FDI (foreign direct investment) ketimbang dana segar berjangka pendek jauh lebih baik .
“Apalagi pemerintah sedang sibuk siapkan ekosistem mobil listrik, misalnya. Tentu butuh banyak investasi langsung,” katanya.