Modul Literasi Keuangan ini juga merupakan salah satu upaya Tokopedia dalam mewujudkan misi pemerataan ekonomi secara digital. Tokopedia berharap modul ini dapat dimanfaatkan dan menjadi panduan bagi masyarakat, khususnya sekitar 12 juta penjual di Tokopedia untuk terus mengembangkan usaha mereka.
Sebagai informasi, hampir 100 persen penjual di Tokopedia merupakan UMKM lokal. Modul Literasi Keuangan ini terdiri dari empat topik besar, termasuk perencanaan dan pengelolaan keuangan, serta cara memperoleh dan mengelola modal usaha.
Dua topik besar lain di modul Literasi Keuangan ini yaitu metode dan transaksi online serta cara melapor pajak, serta investasi yang aman dan menguntungkan lewat Tokopedia Emas dan Tokopedia Reksa Dana.
Modul ini dapat diakses secara gratis oleh seluruh UMKM di Indonesia melalui Pusat Edukasi Seller Tokopedia mulai 23 Mei 2022. Sementara itu menurut Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono, literasi keuangan merupakan faktor penting untuk UMKM mengembangkan usaha.
Sinergi ini merupakan bentuk komitmen Bank Indonesia untuk senantiasa mendukung pengembangan UMKM melalui sinergi dengan berbagai pihak. Di samping itu, bertujuan untuk mempercepat UMKM naik kelas dan meningkatkan kontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional melalui literasi keuangan, digitalisasi, dan globalisasi.
Langkah Tokopedia dalam meningkatkan literasi keuangan juga mendapatkan apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara menegaskan, bahwa OJK berkomitmen penuh dalam mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional.
Oleh karena itu, lanjut Tirta, upaya ini tidak hanya bermanfaat bagi pegiat UMKM, tetapi seluruh masyarakat Indonesia agar dapat berkontribusi dalam memulihkan ekonomi negeri. Harapan serupa turut diungkap Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni.
Astri mengungkap Tokopedia berharap melalui kesempatan ini, seluruh pihak lebih gencar berkolaborasi dalam membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM lokal, untuk bangkit dan terus berkontribusi memulihkan ekonomi bangsa, mengingat UMKM adalah penyokong lebih dari 60 persen PDB Indonesia.