Jakarta, FORTUNE - Ekonomi dan keuangan digital terus mengalami pertumbuhan yang ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi pembayaran masyarakat serta akselerasi digital banking.
Bank Indonesia (BI) bahkan mencatat, nilai transaksi digital banking mampu tumbuh 31,40 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp4.557,5 triliun.
"Di tengah tantangan tekanan inflasi, transaksi keuangan digital tetap mengalami kenaikan, sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo melalui konferensi video Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Jakarta, Kamis (22/9).
Tak hanya itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) melalui berbagai platform dompet digital juga tumbuh kuat 43,24 persen (yoy) di Agustus 2022 dan mencapai Rp35,5 triliun.
Lantas, dengan pertumbuhan tersebut, apakah prefensi transaksi kartu ATM dan tunai masih digemari masyarakat?