Jakarta, FORTUNE - Tren penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) diprediksi tak lagi tajam di awal tahun 2025 ini. Kondisi ini berbanding terbalik dibandingkan dengan proyeksi akhir tahun 2024 yang memperkirakan bunga acuan bakal terjun bebas.
Chief Investment Officer DBS menilai, memasuki tahun 2025, lanskap geopolitik dan ekonomi global tetap kompleks dan penuh nuansa hingga sulit dipahami.
Secara khusus, pemilihan presiden AS yang baru saja selesai diperkirakan akan memberikan dampak luas terhadap pasar dan aset berisiko di seluruh dunia.
"Dengan demikian, asumsi yang berlaku umum, bahwa resesi akan segera terjadi dan pemotongan suku bunga oleh The Fed yang awalnya bakal tajam, kini tidak berlaku lagi," kata Chief Investment Officer DBS, Hou Wey Fook melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/1).
Sebaliknya, kata Wey, momentum makroekonomi AS diperkirakan akan meningkat pesat seiring dengan upaya Trump mewujudkan janji kebijakannya terkait pemotongan pajak dan pengeluaran fiskal ekspansionis.
Seperti diketahui, The Fed telah menurunkan suku bunga acuan di Desember 2024 sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen – 4,5 persen