Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) secara konsolidasi pada kuartal III-2022 membukukan laba bersih senilai Rp29 triliun, pencapaian tersebut tumbuh 24,8 persen secara year on year (YoY).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pertumbuhan bisnis BCA terjadi di seluruh segmen sejalan dengan pemulihan yang semakin luas di berbagai sektor ekonomi.
Pencapaian laba BCA tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest incom (NII) selama sembilan bulan pertama tahun 2022 mencapai Rp46,1 triliun atau naik 9,3 persen (YoY). Selain itu, pendapatan selain bunga juga tumbuh 7,8 persen (YoY) menjadi Rp16,7 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,2 persen (YoY).
“Kami konsisten mengusung konsep hybrid banking dalam melayani basis nasabah yang terus bertumbuh, baik di ekosistem online maupun offline," kata Jahja melalui konfrensi video di Jakarta, Kamis (20/10).
Semetara itu, pendapatan operasional secara total tercatat mencapai Rp62,8 triliun atau naik 8,9 persen (YoY). Sementara itu, biaya provisi tercatat turun Rp3,7 triliun dibandingkan tahun lalu.