Jakarta, FORTUNE - Dalam dunia kuliner, istilah-istilah seperti appetizer, main course, dessert, dan lainnya kerap digunakan untuk mengategorikan makanan dalam sajian hidangan lengkap. Bagi sebagian orang, istilah-istilah ini mungkin terdengar asing, terutama jika tidak terbiasa dengan budaya makan ala Barat yang sering kali membagi makanan ke dalam beberapa bagian.
Salah satu istilah yang paling sering didengar adalah "main course." Lalu, apa sebenarnya main course itu? Mengapa bagian ini menjadi begitu penting dalam sebuah santapan?
Main course, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai hidangan utama, adalah bagian dari makanan yang menjadi fokus utama dalam suatu sajian. Hidangan ini biasanya memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan bagian makanan lainnya dan berperan sebagai sumber utama nutrisi, seperti protein, karbohidrat, dan sayuran. Sebuah main course sering kali didesain untuk memberikan rasa kenyang serta memenuhi kebutuhan energi tubuh.
Dalam penyajian makanan ala Barat, makanan biasanya diawali dengan appetizer atau makanan pembuka, lalu dilanjutkan dengan main course, dan diakhiri dengan dessert atau makanan penutup. Pola makan seperti ini bertujuan untuk memberikan pengalaman bersantap yang lebih lengkap dan memuaskan.
Setiap bagian memiliki fungsinya masing-masing, namun main course tetap menjadi bintang utama yang paling dinantikan.
Hidangan utama ini juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi suatu daerah. Misalnya, di Indonesia, main course bisa berupa nasi dengan lauk-pauk seperti ayam goreng, rendang, atau ikan bakar. Sementara di negara-negara Eropa, main course biasanya berupa daging panggang, pasta, atau steak.
Ragam menu main course ini menunjukkan bahwa makanan tidak hanya sekadar kebutuhan biologis, tetapi juga bagian dari identitas budaya.