Brompton menjadi magnet bagi para pesepeda kelas atas. Apa yang membuat harga Brompton mahal, tapi tetap diminati?
Dikutip dari laman resmi Brompton.com, Selasa (23/11), salah satu keunggulan dari sepeda ini dibuat secara manual (handmade). Pertama kali diproduksi pada 1975 oleh Andrew Ritchie.
Ide membuat sepeda itu timbul di sela-sela kesibukannya menata taman dan menjual tanaman, namun pertemuannya dengan calon investor sepeda lipat Bickerton saat itu membuatnya berpikir lain.
Dengan dukungan beberapa teman, Ritchie mencoba memproduksi beberapa prototipe dan membentuk Brompton Bicycle. Nama Brompton berasal dari 'Brompton Oratory', sebuah gereja di London, yang berada di depan apartemennya.
Setiap sepeda dipatri oleh perajin hingga membuat setiap hasil produksinya lebih presisi dan rapi. "Menggunakan berbagai teknologi terkemuka mulai dari pembuatan prototipe cepat menggunakan printer 3D, hingga memastikan presisi menggunakan mesin CAM industri otomotif," tulis laman resmi Brompton.
Belum lagi keunggulannya yang mudah dilipat membuat sepeda Brompton mudah dibawa ke mana-mana, termasuk dibawa menggunakan transportasi umum.
Di negara asalnya, sepeda Brompton dibanderol mulai dari £ 1.290 atau setara Rp 25 juta bergantung jenisnya. Sampai ke Indonesia, harganya membengkak sebab pajak dan berbagai biaya lainnya.