Jakarta, FORTUNE - Konsumen Amerika diperkirakan menghabiskan US$6,4 miliar untuk membeli perhiasan di hari Valentine tahun ini atau sekitar 10 persen dari total pengeluaran tahunan, menurut Ankur Daga, pendiri dan CEO perusahaan e-commerce perhiasan Angara.
Tahun ini, isi kotak cincin tersebut mungkin terlihat sedikit berbeda dari, bukan berlian melainkan batu permata. “Kami melihat pergeseran pada cincin pertunangan dengan batu di bagian tengah yang jauh lebih besar, terutama karena berlian yang dikembangkan di laboratorium, dan safir serta rubi cenderung digemari,” kata Daga, melansir CNBC pada kamis (15/2).
Menurut Daga, Satu dekade lalu, sekitar 5 persen cincin pertunangan terbuat dari batu permata berwarna, tetapi kini sudah lebih dari 15 persen. Mengutip hasil survei yang dilakukan Angara terhadap lebih dari 2.000 orang, juga menunjukkan lebih dari 20 persen orang akan beralih menggunakan cincin pertunangan mereka menjadi batu permata berwarna – seperti zamrud, berlian kuning, atau safir merah muda, misalnya – jika mereka bisa. Apa yang menjadi pendorongnya?