Jakarta, FORTUNE - Ferrari menerima pembayaran dalam mata uang kripto untuk pembelian mobil sport mewahnya di Amerika Serikat. Brand asal Italia ini juga akan memperluas skema pembayaran tersebut ke Eropa menyusul permintaan dari pelanggan kelas atas, menurut kepala pemasaran dan komersial Ferrari.
Sebagian besar perusahaan blue-chip menghindari kripto karena volatilitas bitcoin dan token lainnya membuatnya kurang praktis untuk perdagangan. Regulasi yang tidak merata dan penggunaan energi yang tinggi juga menghambat penyebaran kripto sebagai alat pembayaran.
Sebelumnya, produsen mobil listrik Tesla pada tahun 2021 menerima pembayaran dalam bitcoin, koin kripto, sebelum akhirnya dihentikan CEO Elon Musk karena masalah lingkungan.
Chief Marketing and Commercial Officer Ferrari Enrico Galliera mengatakan, penggunaan mata uang kripto merupakan merupakan upaya untuk mengurangi jejak karbon melalui pengenalan perangkat lunak baru dan penggunaan sumber terbarukan yang lebih besar.
“Target kami untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030 di seluruh rantai nilai kami sudah terkonfirmasi,” kata dikutip dari Reuters, Senin (16/10).
Ferrari mengatakan keputusan itu diambil sebagai tanggapan atas permintaan dari pasar dan dealer karena banyak kliennya telah berinvestasi lewat kripto.
“Beberapa di antaranya adalah investor muda yang membangun kekayaan mereka melalui mata uang kripto,” katanya. “Beberapa lainnya adalah investor yang lebih tradisional, yang ingin mendiversifikasi portofolionya.”
Meskipun beberapa mata uang kripto, seperti ether, telah meningkatkan efisiensi energinya, bitcoin masih menuai kritik karena penambangannya yang boros energi.
Ferrari mengirimkan lebih dari 1.800 mobil ke Amerika, termasuk AS pada semester I 2023..
Namun, Galliera tidak menjelaskan berapa banyak mobil yang diperkirakan akan dijual Ferrari dengan pembayaran mata uang kripto. Menurutnya, portofolio pesanan perusahaan kuat dan terpesan penuh hingga 2025, tetapi perusahaan ingin menguji perluasan ini.
“Ini akan membantu kami terhubung dengan orang-orang yang belum tentu merupakan klien kami namun mungkin mampu membeli Ferrari,” katanya.