Jakarta, FORTUNE - Berawal pada pertengahan tahun 2019, Casio–produsen jam G-Shock— mencoba memasuki ranah berbeda dengan mengenalkan seri GA-2100. Sejak diperkenalkan pertama kali, GA-2100 mencuri perhatian dan laris manis di pasaran. Arloji tersebut sangat mirip dengan Royal Oak, salah satu model flagship dari watchmaker Swiss Audemars Piguet.
Dilansir dari Hodinkee, Jumat (12/8), pihak Casio mengklaim, inspirasi desain cangkang segi delapan GA-2100 diambil dari dua koleksi arsip G-Shock. Hanya saja, persepsi GA-2100 yang mirip dengan Royal Oak sudah telanjur melekat. Di lingkaran pecinta arloji, model ini mendapat julukan Casioak, gabungan dari Casio dan Royal Oak. GA-2100 "lahir" tepat di masa-masa puncak kejayaan Audemars Piguet Royal Oak, dan menjadi item terjangkau yang harus dimiliki kolektor.
Seiring kesuksesan kreasi itu, Casio meluncurkan GA-2100 dalam banyak varian warna dan konfigurasi. Beberapa model bahkan dibenamkan fitur koneksi Bluetooth dan solar charging. Kini, manufaktur Jepang tersebut membawa seri GMB2100 yang juga menampilkan cangkang oktagon dalam tiga varian warna berbeda.
Referensi pertama, GMB2100D-1A dilapisi warna natural silver di seluruh permukaan cangkang dan tali. GMB2100BD-1A diberi ion plating bernuansa abu-abu gelap, dan referensi GMB2100GD-5A menampilkan permukaan ion plating tembaga.
Berbagai detail pada bagian dial diberi warna yang senada dengan cangkang dan tali. Sebut saja, bagian penanda jam (hour marker), jarum jam dan menit, jarum subdial pada indikator jam 9, logo G-Shock di bawah indikator jam 12, serta tulisan "Tough Solar" dan "Bluetooth" di samping indikator jam 3.
Detail lainnya pada indikator menit dikelir abu-abu, dan permukaan dial berwarna hitam. Satu subdial di dekat indikator jam 9 merupakan analog function-selector, sedangkan layar LCD kecil di sisi tenggara menunjukkan informasi pada arloji secara digital.