Ketidakpastian geopolitik serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed) sering kali meningkatkan minat investor terhadap aset safe haven seperti perak. Meski begitu, investasi perak tetap menarik terutama bagi Anda yang ingin berinvestasi di instrumen dengan risiko yang minim.
Investasi perak bisa dilakukan dalam beberapa cara, tergantung pada tujuan dan profil risiko investor. Berikut beberapa pilihan populer:
1. Membeli perak fisik
Investor bisa membeli perak dalam bentuk batangan, koin, atau perhiasan. Keuntungannya adalah Anda memiliki aset berwujud yang nilainya relatif stabil terhadap inflasi. Namun, biaya penyimpanan dan risiko pencurian perlu diperhitungkan.
2. Melalui reksa dana atau ETF logam mulia
Bagi yang tidak ingin repot menyimpan logam fisik, opsi investasi melalui Exchange Traded Fund (ETF) atau reksa dana berbasis komoditas perak bisa menjadi alternatif.
3. Perdagangan berjangka (futures)
Investor yang memiliki profil risiko lebih tinggi dapat berinvestasi di pasar berjangka. Namun, instrumen ini membutuhkan pemahaman mendalam terhadap analisis teknikal dan pergerakan harga global.
4. Investasi melalui perbankan atau platform digital
Beberapa bank dan platform investasi kini menyediakan fitur pembelian logam mulia secara online, termasuk perak, dengan nominal kecil sehingga lebih mudah diakses oleh masyarakat umum.
Itulah informasi mengenai harga perak hari ini. Jika ketidakpastian ekonomi global masih berlanjut dan The Fed benar-benar menurunkan suku bunga, harga perak berpotensi melanjutkan tren kenaikan hingga akhir tahun. Namun, jika nilai tukar rupiah menguat atau permintaan industri melemah, pergerakan harga bisa terkoreksi sementara sebelum menemukan titik keseimbangan baru.
Secara keseluruhan, tren perak masih menunjukkan daya tarik yang kuat sebagai instrumen diversifikasi investasi di tengah situasi pasar yang fluktuatif. Apakah Anda tertarik berinvestasi perak?