Jakarta, FORTUNE - Langit Beijing menjadi saksi nuansa khidmat pada Rabu, 3 September 2025, ketika parade militer akbar digelar di pusat kota untuk memperingati 80 tahun kemenangan Cina dalam Perang Dunia II. Di tengah riuh barisan militer yang berbaris rapi, sebuah limousin hitam bergerak perlahan. Dari sela atap mobil itu, Presiden Cina Xi Jinping berdiri tegak, melambaikan tangan. Kendaraan yang membawanya bukan sembarang mobil, melainkan Hongqi CA7600J, sebuah karya yang lahir khusus bagi kepala negara.
Sejarahnya berawal pada 2009, saat Presiden Hu Jintao membutuhkannya untuk parade militer memperingati 60 tahun Republik Rakyat Cina. Kala itu, nilainya ditaksir mencapai US$439.300 atau sekitar Rp7,2 miliar. Namun, hal yang membuatnya ikonik bukan sekadar harga, melainkan detail yang dirancang untuk sebuah peristiwa kenegaraan: empat mikrofon di atap, agar suara presiden menjangkau ribuan telinga di sepanjang jalan parade.
Dengan panjang 6,4 meter dan bobot mencapai 4,5 ton, limousin ini memerlukan jantung mekanis yang perkasa. Mesin V12 berkapasitas 6.000 cc tertanam di balik kap, menghasilkan tenaga 408 daya kuda dengan torsi 550 Nm. Kekuatan itu berpadu dengan sasis berbasis Hongqi HQE yang diperkuat baja serta kaca antipeluru, menciptakan kombinasi antara kemegahan dan ketangguhan.
Desain luarnya menyimpan jejak masa lalu. Hongqi CA7600J mengambil inspirasi dari CA770TJ, mobil kepresidenan Cina era 1960–1980-an. Sentuhan klasik terasa dari lampu bulat, garis fender yang tegas, gril megah, hingga atap melengkung yang elegan. Bagasi dengan pintu bergaya suicide door menambah aura vintage yang sulit diabaikan.
Kini, usia tugasnya tak lagi muda. Hongqi CA7600J hanya keluar kandang saat momen seremonial, selebihnya beristirahat di Museum Hongqi di Changchun. Sejak 2022, peran utama telah berpindah ke generasi penerus, Hongqi N701, yang disebut-sebut menjadi jawaban Cina terhadap Cadillac “The Beast” milik Presiden Amerika Serikat.