Jakarta, FORTUNE – Jenama perhiasan global yang memiliki fasilitas produksi di Bali, John Hardy, menyebut pasar perhiasan di Indonesia terus berkembang seiring pertumbuhan ekonomi.
CEO John Hardy, Jan Patrick Schmitz, mengatakan bahwa hal ini dibuktikan dengan meningkatnya penjualan John Hardy di sejumlah gerai dan basis pelanggan yang kian besar di Indonesia. “Masyarakat terlihat semakin bisa menikmati produk-produk luxury, fesyen, maupun gaya hidup, termasuk desain-desain yang dihasilkan oleh John Hardy,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Kamis (19/9).
Selain itu, bisnis John Hardy juga berkembang di secara global. Ini mengindikasikan permintaan produk sang jenama terus meningkat, sehingga berdampak positif pada produksi perhiasan mereka di Bali, lewat sekitar 600 pengrajin perhiasan lokal Bali.
“Ini adalah momentum yang sangat baik bagi John Hardy sendiri, termasuk membawa nama Indonesia di pasar internasional, mengingat John Hardy sendiri lahir di Bali hampir setengah abad yang lalu–tepatnya 1975,” katanya.