John juga mengatakan, program ini menonjolkan semangat kolaboratif Nike, dengan menyatukan para ahli dalam desain, retail, supply chain, dan sustainability untuk belajar dan berstrategi
Pada dasarnya, program Re-Creation ini juga menjadi bagian dalam project “Move to Zero”, sebuah on-going initiatives dari Nike untuk mendukung industri dengan zero-carbon dan zero-waste.
Sejak 2019, Nike turut serta dalam upaya pengurangan bebas karbon dan limbah. Nike baru-baru merupakan satu dari sederet perusahaan yang ikut dalam Fashion Pact yang bertujuan menyelarasakan industri mode dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
Menurut Nike, inisiatif baru bebas karbon dan limbah yang disebut "Move to Zero" itu adalah reaksi terhadap faktor-faktor perubahan iklim yang memengaruhi olahraga, salah satunya adalah suhu makin panas yang mempengaruhi stamina atlet dan keberadaan lapangan olahraga salju.
Sebagai upaya, Nike terus membuat perubahan di sekitar perusahaan dan di dalam lingkungan, termasuk rantai pasokan. Beberapa yang ingin dicapai Nike, di antaranya memberi daya pada fasilitas yang dimiliki dan dioperasikan dengan 100 persen energi terbarukan pada tahun 2025.
Lalu, Nike berencana mengurangi emisi karbon di seluruh rantai pasokan globalnya hingga 30 persen pada tahun 2030. Label asal AS itu juga berkomitmen mengalihkan 99 persen dari semua limbah pembuatan alas kaki dari tempat pembuangan sampah. Kemudian, Nike mengalihkan lebih dari 1 miliar botol plastik per tahun dari tempat pembuangan sampah untuk membuat benang untuk kaus baru dan bagian atas sepatu Flyknit. Terakhir, mewujudkan program Re-Creation, lanjutan dari Reuse-A-Shoe dan Nike Grind yang mengubah sampah menjadi produk baru, taman bermain, lintasan lari, dan lapangan.