Jakarta, FORTUNE - Inditex, induk dari Zara dan pengecer mode terbesar di dunia, mencatat rekor laba bersih sebesar €2,8 miliar atau setara US$3,1 miliar pada paruh pertama tahun ini. Meskipun pertumbuhan penjualan melambat, grup asal Spanyol ini masih berhasil meningkatkan laba sebesar 10 persen, demikian isi laporan keuangan yang dirilis per 31 Juli.
CEO Inditex, Oscar Garcia Maceiras, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa banyak faktor yang membuat perusahaan masih berumbuh. "esain dan kualitas produk fesyen, serta pengalaman yang ditawarkan kepada pelanggan, ditambah dengan efisiensi dan keberlanjutan operasi, menjadi kunci soliditas hasil perusahaan," ujarnya, mengutip Fortune.com (12/9).
Inditex juga memiliki merek-merek lain seperti Pull&Bear, Bershka, Massimo Dutti, dan Stradivarius. Koleksi musim semi dan musim panas Inditex mendapatkan sambutan positif dari konsumen, mendorong penjualan naik 7,2 persen menjadi €18,1 miliar. Meskipun lebih lambat dari pertumbuhan 13,5 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih Inditex masih mendekati ekspektasi para analis.
Pada Maret lalu, saham Inditex mencapai rekor tertinggi berkat optimisme terhadap penjualan musim semi dan kinerja kuat pada tahun 2023 yang membuatnya melampaui pesaing asal Swedia, H&M.