Jakarta, FORTUNE - Penggemar mobil sport Lamborghini agaknya harus sabar menanti kedatangan mobil baru mereka. Pasalnya, Lamborghini mengalami lonjakan permintaan di tengah krisis global dan mengakibatkan inden mencapai 18 bulan, menurut pernyataan CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann.
Dilansir dari Finbold, Selasa (9/8), laporan perusahaan mengungkap inden mobil Lamborghini semula hanya 12 bulan karena terkendala rantai pasokan. Namun, permintaan besar baru-baru ini menambah daftar panjang setelah jadwal produksi 2023 diinformasikan ke pembeli.
Penjualan yang justru meningkat di tengah inflasi tinggi pun membuat Lamborghini akan menyesuaikan harga kendaraannya. Khususnya, perusahaan telah mempertahankan kenaikan harga di bawah tingkat inflasi, tetapi kenaikan suku bunga memicu perubahan kebijakan perusahaan.
Strategi lainnya, Stephan Winkelmann juga mengatakan dia sedang mempersiapkan "musim dingin" yang menantang jika krisis energi Eropa semakin buruk. Lamborghini menyimpan gas alam untuk mempertahankan operasi selama musim dingin jika Rusia melakukan ancaman untuk memotong pasokan gas ke Eropa Barat.
"Pemerintah Italia telah menempatkan prioritas pada mempertahankan pasokan gas ke industri, kata Winkelmann. "Kami tidak mendapat pemberitahuan dari pemerintah ... bahwa ini akan berubah," katanya dalam konferensi video dengan wartawan, mengutip Reuters, Selasa (9/8).