Salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen/paulallen.com
Rumah lelang Christie mengatakan hasil penjualan lelang pada November mendatang akan diberikan untuk amal, seperti yang diinginkan Allen.
"Hidup Allen dituntun oleh keinginannya untuk membuat dunia menjadi lebih baik," ujar CEO Christie's Guillaume Cerutti, dikutip dari New York Times.
Dia menambahkan, pelelangan yang digelar oleh Christie's memberikan kesempatan bagi publik untuk menengok koleksi karya seni kepunyaan Allen. Lebih dari itu, Cerutti berharap publik bisa memberikan penghormatan untuk Allen lewat pelelangan koleksi karya seni miliknya.
Allen merupakan filantropis alias seorang dermawan yang mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan sosial. Pada tahun 2010 misalnya, ia mengutarakan janjinya untuk meninggalkan sebagian besar hartanya untuk amal. Bahkan, menjelang ajalnya, ia berdedikasi untuk membagikan karya seni yang dikoleksinya kepada publik.
Kala itu Allen memiliki portofolio investasi multi-miliar dolar, termasuk terus memiliki saham di Microsoft. Dia juga orang terkaya ke-37 di dunia menurut majalah Forbes, dengan perkiraan US$13,5 miliar.
Allen kembali menjalani perawatan karena limfoma non-Hodgkin pada tahun 2009 yang kambuh lagi. Namun, pada 2018 dia mengembuskan nafas terakhir pada usia 65 tahun karena komplikasi penyakit tersebut.
Keputusannya didedikasikan agar publik dapat menikmati beberapa karya seni yang dimilikinya. "Hidup dengan karya seni ini benar-benar menakjubkan," kata Allen saat diwawancarai Bloomberg pada 2015 silam.